Jumat, 09 Januari 2015

Cerpen Kehilangan siti

Diposting oleh Unknown


"Kehilangan Siti"

Hari yang melelahkan setelah pulang sekolah. Aku dan sahabatku Puji sedang bermain game bersama dirumahku. Tiba-tiba papa masuk dengan membawa kandang anjingku warna oranye sambil berteriak memanggil namaku,” Teta.. sini deh” aku pun datang menghampiri papa dan berkata,”Kenapa pa? Ngapain kandang anjing kosong dibawa-bawa?” lalu papaku menjawab,”Kosong gimana? Itu ada isinya”. Lalu dengan spontan kubuka kandang tersebut dan kutemukan anjing cihuahua yang kuimpi-impikan ada didalam kandang tersebut. Kurasa ini hanya mimpi. Beberapa detik kuhabiskan untuk melamun dan melihat anjing itu yang sepertinya ketakutan melihatku.
            “ih pa dapet dari mana?” papa menjawab “tadi papa kira kucing terus papa sayang eh malah ngikutin papa yaudah deh pelihara gih” seketika ku terkejut tumben papa bolehin pelihara anjing dari luar yang belum tentu sehat trus ga rabies kataku dalam hati. Lalu papa segera pergi, aku dan puji bermain dengan anjing itu. Aku melihatnya terlihat ketakutan. Aku bingung kenapa dia begitu? Yang ada dipikiranku saat ini adalah mungkin anjing itu disiksa selama dijalan dan mungkin anjing itu kehujanan dan lain-lain setelah melihat luka bakar yang ada dikakinya dan juga bulunya yang dipotong kurang rapi. Mungkin jika bukan penggemar anjing sungguhan mungkin mereka akan mengira ini anjing jalanan biasa, karena penampilannya yang benar-benar kumul.
            Aku dan puji pun mulai memikirkan nama yang cocok untuk anjing lucu ini. Seluruh nama telah kami coba. Dari nama saudara sampai sahabat kami pun kami cocok-cocokan dengan anjing itu. Tetapi kami kira mungkin memang anjing ini menyukai seluruh nama-nama tersebut. Karena setiap kami panggil dengan nama yang berbeda-beda dia selalu menengok bahkan datang ke kami.
Dan hari pun semakin sore Puji pun ijin pulang dari rumahku. Setelah puji pulang kakak-kakak dan adikku pun pulang kerumah, ya mungkin anjing ini beruntung datang kerumah ini karena sebagian dari kami sangat mencintai binatang. Lalu atas kesepakatan bersama kami memberi nama dia ‘Siti’ ya mungkin agak aneh dengan penampilannya yang imut tapi sepertinya siti suka dengan nama itu.
            Minggu keminggu siti pun semakin cantik, kami mengurusnya dengan sepenuh hati. Kami memberikan dia makanan anjing,selimut,handuk, bahkan kami biarkan dia didalam rumah. Berbeda dengan cherry dan saucin anjing tekel dan golden kami itu kami biarkan mereka dikandang. Siti yang lama-kelamaan menjadi cantik membuat kami semakin sayang dengan Siti. Dia semakin berani dan lucu. Dia sangat menghibur disaat kami lelah akan kegiatan-kegiatan kami. Ya.. walau kadang orang tua kami marah karena kami lebih suka bermain dengan Siti dibandingkan belajar. Siti pun semakin pintar, kami mengajarinya untuk salam, mengajarinya tepuk tangan dan lainnya.
Menurut adat dirumah kami, kami selalu membersihkan rumah pada hari minggu karna kebetulan kami belum memiliki pembantu. Kami bergotong royong pada hari minggu. Berbagi tugas untuk membersihkan rumah supaya mama tidak marah-marah sehingga membuat kami pusing mendengarkannya. Pada hari itu Siti sangat ingin disayang dia mencakar tanganku bahkan menyundulnya tetapi aku dan adikku sangat cape akhirnya kami malah memarahinnya. Lalu kamipun tertidur selama 3 jam dan terbangun.
Kami pun mendapati pintu belakang terbuka menganga. Dan kamipun panik lalu segera mencari siti, tapi siti telah menghilang. Kami pun menangis karna telah memarahinya sehingga dia pergi dari rumah ini. Tidak biasanya siti mau keluar dari rumah. Bahkan jika rumah kami tidak ada pintu siti pun tidak akan keluar. Kamipun mencari tau siapa yang telah membuka pintu lebar-lebar. Ternyata itu adalah mama. Mama pun menyesal dan segera meminta maaf. Tetapi walau kami tetap tidak dapat menerimanya. Tapi apa boleh buat karna penyesalan selalu datang terlambat.
            Pagi senin yang membosankan karna tidak ada Siti yang selalu membangunkan kami dan menari dipagi hari sehingga kami tertawa. Ya pagi ini kami mulai dengan mata bengkak sehabis menangisi siti seharian. Kamipun berangkat dan melakukan kegiatan-kegiatan kami seperti biasa. Kataku sesampai disekolah,”Males pulang, gak ada Siti. Bosen. Gak ada temen” jawab temanku Marin,” Emang siti ilang?” jawabku, “Hmm..” serasa tidak ingin pulang jika belum menemukan Siti. Tetapi apa boleh buat? Setelah ku bermain disekolah segera ku pulang karna perutku yang tidak dapat diajak kompromi lagi. Ya aku tau kalau perutku ini selalu lapar 3 jam sekali. Memang perut karet!. Setelah makan aku pun segera tidur karna kecapean bermain disekolah.


            Saat kutidur aku ingin menangis karna tiba-tiba aku merasakan seperti Siti menjilat-jilatku. Ya.. aku kangen sosok kecil yang lucu itu, tetapi seketika dibenakku berkata apa jangan-jangan hantu lagi yang jilat-jilat?! Akhirnya aku terbangun dan melihat sekantung plastik berisi Siti. Aku pun teriak,”SITIIII...” dan memeluknya. Ternyata Siti kabur ke tukang sayur dan tukang sayur itu tetanggaku jadi dia mengantarnya kembali walau dengan kantung plastik. Aku hanya berfikir mungkin tukang sayur itu mengira Siti adalah sayur. Aku pun memeluknya dan menciumnya kataku,”Siti jangan kabur lagi ya.."

0 komentar:

Posting Komentar

 

Hakuna Matata Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea