"Kehilangan Siti"
Hari
yang melelahkan setelah pulang sekolah. Aku dan sahabatku Puji sedang bermain
game bersama dirumahku. Tiba-tiba papa masuk dengan membawa kandang anjingku
warna oranye sambil berteriak memanggil namaku,” Teta.. sini deh” aku pun datang
menghampiri papa dan berkata,”Kenapa pa? Ngapain kandang anjing kosong
dibawa-bawa?” lalu papaku menjawab,”Kosong gimana? Itu ada isinya”. Lalu dengan
spontan kubuka kandang tersebut dan kutemukan anjing cihuahua yang
kuimpi-impikan ada didalam kandang tersebut. Kurasa ini hanya mimpi. Beberapa
detik kuhabiskan untuk melamun dan melihat anjing itu yang sepertinya ketakutan
melihatku.
“ih pa dapet dari mana?” papa
menjawab “tadi papa kira kucing terus papa sayang eh malah ngikutin papa yaudah
deh pelihara gih” seketika ku terkejut tumben papa bolehin pelihara anjing dari
luar yang belum tentu sehat trus ga rabies kataku dalam hati. Lalu papa segera
pergi, aku dan puji bermain dengan anjing itu. Aku melihatnya terlihat
ketakutan. Aku bingung kenapa dia begitu? Yang ada dipikiranku saat ini adalah
mungkin anjing itu disiksa selama dijalan dan mungkin anjing itu kehujanan dan
lain-lain setelah melihat luka bakar yang ada dikakinya dan juga bulunya yang
dipotong kurang rapi. Mungkin jika bukan penggemar anjing sungguhan mungkin
mereka akan mengira ini anjing jalanan biasa, karena penampilannya yang
benar-benar kumul.
Aku dan puji pun mulai memikirkan
nama yang cocok untuk anjing lucu ini. Seluruh nama telah kami coba. Dari nama
saudara sampai sahabat kami pun kami cocok-cocokan dengan anjing itu. Tetapi
kami kira mungkin memang anjing ini menyukai seluruh nama-nama tersebut. Karena
setiap kami panggil dengan nama yang berbeda-beda dia selalu menengok bahkan
datang ke kami.
Dan
hari pun semakin sore Puji pun ijin pulang dari rumahku. Setelah puji pulang
kakak-kakak dan adikku pun pulang kerumah, ya mungkin anjing ini beruntung
datang kerumah ini karena sebagian dari kami sangat mencintai binatang. Lalu
atas kesepakatan bersama kami memberi nama dia ‘Siti’ ya mungkin agak aneh
dengan penampilannya yang imut tapi sepertinya siti suka dengan nama itu.
Minggu keminggu siti pun semakin
cantik, kami mengurusnya dengan sepenuh hati. Kami memberikan dia makanan
anjing,selimut,handuk, bahkan kami biarkan dia didalam rumah. Berbeda dengan
cherry dan saucin anjing tekel dan golden kami itu kami biarkan mereka
dikandang. Siti yang lama-kelamaan menjadi cantik membuat kami semakin sayang
dengan Siti. Dia semakin berani dan lucu. Dia sangat menghibur disaat kami
lelah akan kegiatan-kegiatan kami. Ya.. walau kadang orang tua kami marah
karena kami lebih suka bermain dengan Siti dibandingkan belajar. Siti pun
semakin pintar, kami mengajarinya untuk salam, mengajarinya tepuk tangan dan
lainnya.
Menurut
adat dirumah kami, kami selalu membersihkan rumah pada hari minggu karna
kebetulan kami belum memiliki pembantu. Kami bergotong royong pada hari minggu.
Berbagi tugas untuk membersihkan rumah supaya mama tidak marah-marah sehingga
membuat kami pusing mendengarkannya. Pada hari itu Siti sangat ingin disayang
dia mencakar tanganku bahkan menyundulnya tetapi aku dan adikku sangat cape
akhirnya kami malah memarahinnya. Lalu kamipun tertidur selama 3 jam dan
terbangun.
Kami
pun mendapati pintu belakang terbuka menganga. Dan kamipun panik lalu segera
mencari siti, tapi siti telah menghilang. Kami pun menangis karna telah
memarahinya sehingga dia pergi dari rumah ini. Tidak biasanya siti mau keluar
dari rumah. Bahkan jika rumah kami tidak ada pintu siti pun tidak akan keluar.
Kamipun mencari tau siapa yang telah membuka pintu lebar-lebar. Ternyata itu
adalah mama. Mama pun menyesal dan segera meminta maaf. Tetapi walau kami tetap
tidak dapat menerimanya. Tapi apa boleh buat karna penyesalan selalu datang
terlambat.
Pagi senin yang membosankan karna
tidak ada Siti yang selalu membangunkan kami dan menari dipagi hari sehingga
kami tertawa. Ya pagi ini kami mulai dengan mata bengkak sehabis menangisi siti
seharian. Kamipun berangkat dan melakukan kegiatan-kegiatan kami seperti biasa.
Kataku sesampai disekolah,”Males pulang, gak ada Siti. Bosen. Gak ada temen”
jawab temanku Marin,” Emang siti ilang?” jawabku, “Hmm..” serasa tidak ingin
pulang jika belum menemukan Siti. Tetapi apa boleh buat? Setelah ku bermain
disekolah segera ku pulang karna perutku yang tidak dapat diajak kompromi lagi.
Ya aku tau kalau perutku ini selalu lapar 3 jam sekali. Memang perut karet!.
Setelah makan aku pun segera tidur karna kecapean bermain disekolah.
Saat kutidur aku ingin menangis
karna tiba-tiba aku merasakan seperti Siti menjilat-jilatku. Ya.. aku kangen
sosok kecil yang lucu itu, tetapi seketika dibenakku berkata apa jangan-jangan
hantu lagi yang jilat-jilat?! Akhirnya aku terbangun dan melihat sekantung
plastik berisi Siti. Aku pun teriak,”SITIIII...” dan memeluknya. Ternyata Siti
kabur ke tukang sayur dan tukang sayur itu tetanggaku jadi dia mengantarnya
kembali walau dengan kantung plastik. Aku hanya berfikir mungkin tukang sayur
itu mengira Siti adalah sayur. Aku pun memeluknya dan menciumnya kataku,”Siti
jangan kabur lagi ya.."
0 komentar:
Posting Komentar